Tidak merawat sepeda
motor berarti menjemput kesusahan bagi kita sendiri yang setiap harinya selalu
menggunakan sepeda motor dalam beraktifitas. Selain dapat sewaktu-waktu
mengalami kerusakan tentu dapat pula menyebabkan pengeluaran yang semakin
membengkak karena sudah terlalu parah.
Satu hal yang terparah,
bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan yang tidak hanya menyebabkan luka-luka
namun juga korban jiwa. Oleh karena itu, mari rutin untuk merawat sepeda motor.
Merawat sepeda motor menjadi tangung jawab siapa saja yang memilikinya,
perawatan sangat penting dilakukan guna mendukung sepeda motor sehingga
performanya tetap apok sekaligus agar tetap awet dan tahan lama.
Bicara
masalah perawatan sepeda motor pada dasarnya sama saja, baik untuk tipe sport,
cub atau bebek mau pun matik. Semua tipe-tipe tersebut harus mendapat perawatan
rutin agar kinerja dan performanya tetap terjaga.
Namun
pada sepeda motor tipe matik, ada bagian yang perlu mendapatkan perhatian
khusus selain bagian mesinnya, yaitu Continuously
Variable Transmission atau CVT. Bagian ini adalah sistem
transmisi daya dari mesin menuju ban belakang menggunakan sabuk atau belt yang
menghubungkan antara pulley primer
dengan pulley skunder.
Melalui
CVT motor melakukan perpindahan kecepatan secara full otomatis sesuai dengan
putaran mesin.Karena itu, perlu dilakukan perawatan CVT secara berkala agar
performa sepeda motor tetap optimal.
Berikut
ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan diperhatikan agar CVT tetap
bekerja secara optimal, mari simak dalam penjelasan dibawah ini :
1. V-belt
V-belt
merupakan komponen penting dalam bagian CVT yang menghubungkan puli primer
(penggerak) dengan puli sekunder (yang digerakkan). Berdasar buku pedoman
pemilik, kondisi V-Belt harus diperiksa secara berkala setiap 8.000 km dan umum
nya usia pemakaian V-belt sampai dengan 24.000 km.
Dengan
melakukan pemeriksaan rutin, kondisi V-belt dapat terkontrol dengan baik,
sehingga tanda-tanda awal kerusakan seperti retak-retak, aus/ mulur pun dapat
diketahui lebih dini. Salah satu contoh masalah yang mungkin timbul di V-belt
akibat aus/ mulur adalah bunyi berdecit dan akselerasi yang menurun dan bahkan
yang terburuk nya adalah V-belt putus.
2. Roller
Weight
Kondisi
komponen ini juga bisa dipengaruhi oleh kondisi v-belt. Jika v-belt bermasalah,
bisa memengaruhi ketahanan dan kinerja roller.
Kondisi
roller yang rusak atau peang bisa diakibatkan dari v-belt yang bermasalah atau
akibat usia pakai roller itu sendiri. Gejala yang bisa terjadi jika roller
rusak adalah terdengar bunyi atau suara yang berisik di dalam CVT bagian depan.
Kerusakan satu roller harus diganti dengan satu set roller. namun harus
diketahui bahwa ukuran roller tiap sepeda motor berbeda-beda sehingga harus
dipastikan set roller pengganti memiliki spesifikasi yang sesuai tipe motor
masing-masing.
3. Kampas
Kopling
Yang
perlu diperhatikan dari komponen ini adalah ketebalannya. Biasanya saat
ketebalan kampas kopling sudah berada di bawa batas, tarikan motor akan sangat
berkurang. Saat gas dibuka, raungan mesin terdengar keras tapi motor tak ada
larinya Jika kondisi ini dibiarkan dalam waktu lama, bisa merusak komponen CVT
lainnya seperti mangkok kopling.
Dengan
demikian agar kinerja CVT tetap optimal dan masa pakai lebih awet, lakukanlah
pemeriksaan rutin sesuai jadwal perawatan berkala yang tercantum dalam
buku panduan pemilik & buku servis garansi.
Untuk memastikan performa sepeda motor anda selalu prima, jangan ragu untuk melakukan perawatan dan perbaikan ke bengkel resmi Honda. Atau konsultasikan setiap permasalahan yang terjadi ke mekanik Honda berpengalaman di bengkel AHASS terdekat.
sumber: beritatagar.id |
Tidak ada komentar