BujangAdau – Merebaknya
isu hoax yang bertebaran di media sosial sudah seharusnya menjadi sebuah
perhatian bersama dalam hal penanganannya, hal ini mengingat kuantitas yang
semakin hari semakin marak saja. Berbagai postingan bernada kebencian bebas bersliweran menjadi konsumsi khalayak
ramai yang akhirnya dapat menjadikan sebuah perpecahan.
Publik
Indonesia beberapa saat yang lalu sempat dihebohkan dengan diringkusnya
orang-orang yang tergabung dalam grup penyebar hoax oleh pihak kepolisian. Hal
ini harusnya turut menjadi pelajaran bersama pula bagi kita mengingat siapa
saja dapat menjadi agen penyebar hoax dengan dasar kepentingannya
masing-masing.
Hal-hal
semacam ini mudah berkembang di negara kita mengingat banyak nya orang-orang yang muda terperdaya dengan
berita yang belum tentu kebenarannya, yang mana dari berita ini dapat
menyebabkan perpecahan atau perselisihan yang sifatnya berkepanjangan baik
antar individu maupun antar golongan yang mengonsumsinya.
Memasuki
masa pemilihan umum serentak dan maraknya isu politik identitas, bukan tidak
mungkin berbagai berita yang memicu perpecahan guna menggiring opini masyarakat
dapat kembali muncul. Sudah tentu dengan maksud, tujuan serta kepentingannya
masing-masing. Bentuk provokasi dalam moment seperti ini pun dapat beragam
bentuknya, namun akan lebih mudah ditemukan di media sosial tentunya. Oleh
karena itu, mari menjadi generasi yang bijak dalam bermedia sosial dengan
melakukan kroscek terlebih dahulu informasi dari media yang kita peroleh dengan
Hoax Buster Tools.
Sadar
akan bahaya tersebut, Jurnalis Perempuan Khatulistiwa (JPK), sebuah perkumpulan
jurnalis perempuan yang berbasis di Kota Pontianak, Kalimantan Barat
bekerjasama dengan provider Telkomsel, Mafindo, dan juga Safenet mengadakan sebuah kegiatan
bertajuk internet aman 2018. Dalam kegiatan ini, berbagai ilmu dan pengetahuan
baru turut dibagikan oleh pemateri dalam hal mewujudkan generasi yang bijak
dalam bersosial media guna melindungi diri dari berbagai resiko yang dapat
menghampiri. Oleh karena itu, mari menjadi generasi yang lebih waspada, cerdas
serta lebih bijak dalam menggunakan media sosial sedari dini.
Tidak ada komentar