BujangAdau - Bangsa
yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah bangsanya. Memahami tentang
sejarah bagi generasi muda saat ini menjadi sebuah trend dan dianggap keren
karena pada dasarnya sejarah tidak hanya belajar tentang masa lalu, namun
belajar sejarah dapat dijadikan sebagai sarana edukasi untuk menjadi pribadi
yang lebih bijak kedepannya.
Selain sebagai sarana edukasi, hal yang menyenangkan dari sejarah ialah sebagai sarana rekreasi. Seperti halnya dengan salah satu destinasi sejarah bukti kekejaman pembantaian yang dilakukan oleh PKI yang dikenal dengan Monumen Pancasila Sakti dan terletak di Jalan Raya Pondok Gede, Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Monumen Pancasila Sakti merupakan monument yang dibangun
diareal tanah seluas kurang lebih 14 Ha, Desa Lubang Buaya Kecamatan Cipayung,
Jakarta Timur. Dibangun oleh gagasan Soeharto dengan tujuan mengenang
perjuangan pahlawan revolusi dalam menangkal ideologi komunis serta
mempertahankan kesucian Pancasila sebagai ideologi negara.
Rute kunjungan ke destinasi sejarah yang satu ini biasanya
diawali dengan menuju Monumen Pancasila Sakti, dilanjutkan ke Museum
Penghianatan PKI (Komunis) dan baru selanjutnya ke Museum Paseban. Selain itu,
terdapat pula berbagai fasilitas yang dapat digunakan dan dikunjungi seperti
toko souvenir dan juga kantin umum dibeberapa spot lokasi ini.
Di Museum Penghianatan PKI (Komunis), kita dapat menemui
ruang intro yang berisi foto tentang kekejaman PKI, selanjutnya terdapat
berbagai diorama berbagai peristiwa kekejaman PKI diberbagai daerah. Begitupula
dengan Museum Paseban yang juga menampilkan berbagai diorama didalamnya yang
juga dilengkapi dengan ruang teater, ruang relik serta ruang pameran foto.
Sementara itu, pada pameran taman sendiri kita dapat
menyaksikan Cungkup Sumur Maut/Sumur Maut sedalam 12 meter tempat ditemukannya
tujuh jendral korban PKI.
Tak jauh dari itu terdapat pula rumah bersejarah yang
disebut dengan Rumah Penyiksaan, Diorama Penyiksaan, Rumah Pos Komando, Rumah
Dapur Umum, Tugu dan Relief Monumen Pancasila Sakti, Truk Dodge yang dahulu
digunakan untuk mengangkut jenazah Brigjen TNI D.I Panjaitan, Mobil Dinas
MEN/PANGAD Letjen Ahmad Yani, Mobil Dinas Pangkostrad Mayor Jendral TNI
Soeharto serta Panser Saraceen.
Monumen ini dibuka untuk umum setiap hari mulai pukul 08.00
hingga 15.30 WIB. Namun tutup pada hari senin. Selain itu,
setiap perayaan hari ulang tahun Tentara Nasional Indonesia yaitu setiap
tanggal 5 Oktober dan Hari Pahlawan setiap 10 November tidak ada biaya tiket
masuk atau gratis. Biaya masuknya juga sangat aman dikantong yaitu Rp. 4000,-
untuk umum dan Rp. 2.500,- untuk pelajar dan mahasiswa.
Untuk sampai ke lokasi bersejarah ini, terdapat beberapa
rute angkutan umum yang dapat digunakan seperti menggunakan Mikrolet M. 28,
beberapa rute angkutan kota, menggunakan Metro Mini dan tentu agar lebih
praktis dapat pula menggunakan jasa angkutan online. Selamat berkunjung dan
selamat belajar sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam menangkal kekejaman
PKI guna memperjuangkan kemurnian Pancasila.
Mantap
BalasHapusTerima kasih qaqaa
HapusAku selalu terharu setiap ke sini..
BalasHapusIya kak sama, aku juga terharu banget apalagi pas masuk ruang relik.
Hapussejarah tidak akan dilupakan dan selalu dikenang oleh bangsanya
BalasHapusAmin, semoga saja ya bunda
BalasHapussayang, pas di Jakarta tak sempat ke sini
BalasHapusnext harus kesini kak, biar bisa liburan sambil belajar sejarah.
Hapus